KH. Abdul Rasyid, S.Pd.I bersama Prof. Emil Salim Pada Acara Anugrah Fastabiqul Khairat Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila di Hotel Granadi Jakarta

KH. Abdul Rasyid, S.Pd.I ( Pengurus Masjid Nurul Huda Desa Jatitengah Kec. Jatitujuh Kabupaten Majalengka Jabar) bersama Bapak Prof. Emil Salim saat Berfoto di Hotel Granadi Jakarta saat Kegiatan Penghargaan Masjid Yayasan Amal Bakhti Muslim Pancasila Tahun 2019


Tidak kurang dari 999 Masjid di seluruh Nusantara yang telah di bangun mulai dari sejak tahun 1982 sampai 2009 melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP), pada tahun 2019 ini YAMP memberikan Anugrah Fastabiqul Khairat kepada delapan yayasan/dewan kemakmuran masjid dan pengelola masjid. Penghargaan ini dimaksudkan untuk memotivasi mereka sehingga semakin bersemangat mengelola tempat sujud dan mengabdi kepada umat. Kegiatan Anugerah tersebut akan disampaikan oleh putri pertama presiden RI kedua Soeharto, Hj Siti Hardiyanti Rukmana. Rencananya, perhelatan ini akan dihadiri seluruh pengurus masjid di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan Jakarta,  DKI Jakarta, Kamis (27/11) pukul 09.00 WIB.


Soelastomo menilai, masjid bukan sekadar pusat peribadatan, bukan hanya untuk melaksanakan salat fardu dan sunat yang dilaksanakan secara berjamaah seperti tarawih dan dua hari raya. Tempat sujud juga berfungsi sebagai pusat peradaban Islam. Masjid harus pula menjadi sarana untuk pegembangan ekonomi umat, sosial-budaya, pendidikan, kesehatan, olah raga, dan pemberdayaan sumber daya manusia.

Dengan demikian, masjid betul-betul berfungsi secara maksimal sebagaimana yang dilakukan di zaman Rasulullah saw. YAMP mencoba melihat perkembangan 999 masjid yang pernah dibangun. “Pak Harto dalam setiap kali peresmian, selalu mengamanatkan agar masjid menjadi makmur dan mendatangkan kemakmuran serta kemaslahatan bagi umat sekitarnya,” ujarnya.

Setiap tahun
Ketua penyelenggara Anugerah Fastabiqul Khairat, Marsono, mengatakan, selama enam bulan YAMP membentuk tim. Tugasnya mengumpulkan data, menyurvai, memverifikasi, dan menilai seluruh masjid dari Sabang sampai Merauke. Merekalah yang memastikan keberadaan, fungsi, dan perkembangan masjid.

“Kami mendapatkan 8 masjid yang pantas diberi apresiasi dan anugerah, karena mereka telah mengoptimalkan fungsi masjid,” terangnya.

Kedelapan masjid tersebut, yakni Daarul Arqom (Ciputat, Tangerang Selatan, Banten), Al-Muhajirin (Banjarmasin, Kalimantan Selatan), Nurul Iman (Kompleks Batamindo, Batam, Kepulauan Riau), Al-Falahul Assakir (Campaka, Cianjur, Jawa Barat), An-Nur (Kabayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta),  Baitur Rahman (Tulungagung, JawaTimur),  Nurul Falah (Buleleng, Bali), dan Al-Furqan (Kampus Unsiq, Wonosobo, Jawa Tengah).
Marsono mengatakan, anugerah ini akan menjadi sunah (tradisi) yang direncanakan berlangsung setiap tahun. Manfaatnya untuk memotivasi para pengelola masjid agar lebih optimal mengelola dan memakmurkannya.

“Intinya, bukan anugerah yang harus dikejar, melainkan fastabiqul khairat-nya yang menjadi tujuan akhir dengan harapan mendapat rida Allah Swt. Itulah sebabnya anugerah ini kami namakan Anugerah Fastabiqul Khairat 999 Masjid YAMP,” paparnya.
Diungkapkannya pula, acara dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis (27-28/11/2019) di dua tempat. Hari pertama seluruh pengelola masjid bersilaturahim dengan para Pengurus YAMP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jalan Raya Taman Mini, Jakarta Timur, DKI Jakarta.

“Mereka berkesempatan menikmati wisata TMII dan menginap di Hotel Desa Wisata. Selanjutnya, Kamis (28/11/2019) pagi mereka berada di Gedung Granadi, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan untuk mengikuti acara puncak,” katanya.

0 Response to "KH. Abdul Rasyid, S.Pd.I bersama Prof. Emil Salim Pada Acara Anugrah Fastabiqul Khairat Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila di Hotel Granadi Jakarta"

Post a Comment